ZonaMotoGP – Pembalap
sudah papan atas di MotoGP sama saja punya skill tingkat dewa membawa
moge, ya motor gede. Tidak sembarang moge,
yang ini moge punya speksifikasi racing terbaik di dunia. Habis MotoGP
sudah nggak ada lagi jenjang ke atasnya, bro. Wajar saja para
pengendranya adalah para dewa.
Ceritanya antara duel
Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso di sirkuit Austin, Amerika 12
April dalam rangka ronde 2 MotoGP 2015. Tibalah di tikungan 12 pada lap
8. Sebenarnya moncong depan GP15 sudah separuh bodi M1 Rossi. Namun
Rossi tetap menutup celah tersebut alias tetap menikung ke kiri, itu
memaksa Dovizioso mengtrol ulang motornnya tentu paling banyak reaksi
pengereman depannya untuk menunda kecepatan masuk tikungan.
Kalau Dovi memaksa saat itu, pastilah sulit dibayangkan apa akan yang akan terjadi. Untung kontrol dan
koreksi Dovizioso untuk memelankan motornya boleh disebut tingkat dewa.
Sebab di saat sama, GP15 yang seharusnya sudah ancang-ancang pada
posisi miring dibikin agak tegak lagi membuat motornya malah menuju out yang nyaris menubruk pantat M1 Rossi.
Saat masuk ke ruang persiapan ke podium, Dovi melapor ke Rossi. Bahwa duel mereka di lap 8 yang sebenarnya
sudah mulai tiga tikungan sebelum R12 sangat berisiko. Tapi Rossi
menjawabnya beda. “Saya bilang tidak berisiko. Saya tahu saat itu masih ada ruang buat motor kami berdua,” jelas Rossi dengan santainya.
Nah yang bicara itu
sudah dewa benaran. Dia tahu skill lawannya dan kemampuan dirinya
sendiri. Ya dia tahu Dovi mampu mengatasinya. Dan ada celah juga buat
Rssi bertindak. Kira-kira begitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar