ZONA MOTOGP - Dua penantian di GP Jepang, Sirkuit Motegi, pada 10-12 Oktober. Yang satu soal Marc Marquez, satunya lagi seputar duet Valentino Rossi – Jorge Lorenzo. Belum mencuat strategi yang akan dimainkan Marquez di markas HRC tersebut. Ya kolo Rossi dan Lorenzo pasti bilang lawan terus.
Sirkuit Motegi memang aslinya dibangun Honda untuk uji produk merek itu. Marquez pasti ngotot jadi juara sekaligus memastikan gelar 2014 atau main safe,
agar tak terjengkang seperti dua seri sebelumnya di Misano dan Aragon?
Pilihan Marquez mungkin baru bisa diraba-raba alias ditebak-tebak seusai
sesi FP dan Q2. Jika dengan mudah tercepat di sesi itu tentu saja
opsinya menang, sekaligus perayaan bersama komunitas Honda di rumah
sendiri.
Bagi
prajurit Yamaha, tak ada pilihan lain kecuali melawan untuk memperkecil
kemaluan, saat ini 12-2. Mumpung lagi tinggi pede-nya setelah sukses
Rossi di Misano dan lanjut Lorenzo di Aragon. Apalagi M1 kini konsisten
melawan, walau dari sesi latihan kerja keras. Meski trek milik Honda,
RC213V tak dengan sendirinya bisa enteng jaya di sana.
Tahun lalu Lorenzo bisa pole
sekaligus juara dengan mengasapi Marquez sejauh dua setengah detik. Itu
kemenangan keduanya di Motegi setelah 2009. Rossi sendiri juarai Motegi
dengan M1 pada musim 2008. “Apa pun bisa terjadi saat balapan, seperti
tahun lalu,” ujar Lorenzo yang terkejut sendiri bisa menang tahun lalu.
Kabar terkini, Rossi pun sudah mulai genjot fisik di gym
miliknya di Tavuilla sekaligus asah skill dengan bermain dirt track.
Dampak kecelakaan di Aragon tak tampak sama sekali. So, wajar kalau fans
MotoGP penasaran bakal hasil yang terjadi di Motegi. Hati-hati juga
dengan Ducati yang punya sejarah bagus tampil di Motegi. Ducati
menang 4 kali di Motegi. Tiga beruntun oleh Loris Capirossi pada 2005,
2006 dan 2007 dan satu oleh Casey Stoner pada 2010. Ducati sekarang lagi
menanjak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar