PHILLIP ISLAND, —
Tahun lalu, Marc Marquez datang ke GP Australia, yang merupakan seri
ke-16 MotoGP 2013, dengan harapan bisa mengunci gelar juara dunia
pertamanya di kelas premier. Namun, dia justru gagal meraih poin karena
didiskualifikasi.
Marquez, yang ketika itu turun sebagai rookie,
mengantongi 298 poin dengan hanya tiga seri tersisa, termasuk
Australia. Jorge Lorenzo yang berada di posisi kedua tertinggal 43 poin.
Artinya, finis pertama sudah pasti akan mengantar Marquez menjadi juara
dunia.
Pesta Marquez harus ditunda. Dia dan timnya melakukan
kesalahan yang berakibat fatal. Marquez harus mengakhiri balapan lebih
awal dan meninggalkan Sirkuit Phillip Island tanpa tambahan poin.
Drama
di Australia dimulai sejak sesi latihan. Para pebalap mengalami masalah
karena ban yang tidak bisa beradaptasi dengan sempurna pada aspal baru
yang dipakai di Phillip Island.
Setelah sesi kualifikasi, Sabtu
(19/10/2013), Race Direction menetapkan bahwa balapan MotoGP yang
agendanya dilakukan 27 putaran dipangkas menjadi 26, dengan pertimbangan
daya tahan ban yang menurun drastis.
Besoknya, Race Direction kembali mengubah balapan menjadi hanya 16 putaran dan pebalap wajib melakukan pit stop untuk berganti mesin dengan ban baru. Pit stop dilakukan pada akhir lap kesembilan atau ke-10.
Lorenzo yang menjadi pole-sitter
mengawali balapan dengan baik. Begitu juga Dani Pedrosa yang memulai
dari posisi start kelima. Lorenzo, Marquez, dan Pedrosa melaju cepat di
depan, meninggalkan rombongan kedua yang terdiri dari Valentino Rossi,
Alvaro Bautista, dan Cal Crutchlow.
Drama pit stop
dimulai pada akhir lap kesembilan. Pedrosa lebih dulu masuk ke pit pada
akhir lap ke-9, sementara Lorenzo dan Marquez masih melanjutkan putaran.
Saat kembali ke lintasan, Pedrosa melakukan kesalahan dengan memacu motornya melebihi batas kecepatan di pit lane. Pebalap Repsol Honda ini dikenasi sanksi turun satu posisi dengan harus membiarkan pebalap di belakangnya melewatinya.
Lorenzo
masuk ke pit pada akhir putaran ke-10. Anehnya, Marquez terus melaju.
Rupanya, Marquez dan timnya menyusun strategi untuk melakukan pit stop
lebih akhir. Namun, keputusan itu berbuntut diskualifikasi karena
mereka melanggar batas pemakaian satu ban, yaitu maksimal 10 putaran.
Balapan
akhirnya dimenangi Lorenzo, disusul Pedrosa dan Rossi di urutan kedua
dan ketiga. Kemenangan ini juga mendekatkan Lorenzo dengan Marquez di
klasemen, menjadi hanya 18 poin.
Lorenzo memenangi seri
berikutnya di Jepang yang makin memanaskan persaingan gelar juara dunia.
Pada seri terkhir di Valencia, Lorenzo kembali finis pertama. Marquez
hanya finis ketiga pada seri ini, tetapi itu sudah cukup untuk
memastikannya meraih gelar juara dunia dengan 334 poin, empat angka
lebih banyak dari raihan Lorenzo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar